MENGERTI HATI LAKI- LAKI DAN MEMAHAMI PERASAAN WANITA

Waktunya istirahaaaaattt....^_^.....yup ini waktunya jam makan siang ....hmmm pekerjaan kantor masih banyak.....tapi sambil makan sambil ngeblog aahhhh....." memahami perasaan wanita dan mengerti perasaan pria "...entah kenapa tiba2 kalimat itu muncul di otakku........
yaaahhh karena aku adalah wanita yang baru saja menikah, walau sudah lama mengenal suamiku...tapi .....ada banyak hal baru yang kutemui ketika memulai biduk rumah tangga kami......terkadang sebagai wanita kita terlena akan keindahan2 awal pernikahan, perasaan bahagia dan berbunga2 membuat kita terkadang lupa , bahwa kita sudah punya tugas dan tanggung jawab sebagai seorang istri, begitupun suami, ada banyak tanggung jawab dan kewajiban yang harus dia laksanakan, yang kesemuanya dapat mengubah emosi, suasana hati, pola pikir dan cara pandang dalam menjalani hari2 bersama, yang terkadang perubahan2 itu menimbulkan suasana yang mungkin sedikit kurang menyenangkan,  akhirnya....hati ini jadi bertanya2 " Mengapa aku tak mampu mengerti dirinya ???? , kenapa dia tak memahami apa yang kurasakan ?????....coba2 cari referensi yuuuukkkk , dapetnya ini......:cekidot...
 
 
Apa yang ada dalam pikiran anda tentang pria? Ada yang mengatakan pria seperti raja yang ber-ego besar dan kemauan mereka harus dituruti. Ada juga yang mengibaratkan pria seperti cokelat yang lembut dan romantis. Ada pula yang berkata pria ibarat rumah, yang memberikan perlindungan, rasa aman, ketenangan jika berada di dekatnya. Wanita bahkan mengibaratkan laki-laki seperti oksigen, wanita tak pernah akan bisa hidup tanpanya.
Dari segitu banyaknya perumpamaan tentang pria, ternyata pria sendiri masih menjadi misteri bagi kebanyakan wanita. Menurut John Gray dalam bukunya Men are from Mars, Women are from Venus, pria dan wanita itu berbicara dengan dua bahasa yang berbeda. Perbedaan ini dibaratkan John Gray dengan pria berasal dari Mars sedangkan wanita dari Planet Venus. Sesungguhnya mereka punya bahasa yang sama, hanya saja pengungkapannya berbeda. Gara-gara itu pula, sering terjadi salah paham antara pria dan wanita.

Pria dan wanita, jelas beda!

Menurut buku Silly Man from Mars and Pitty Women from Venus, pria dan wanita itu hidup dalam dunia berbeda,persepsi, prioritas, prilaku dan nilai-nilai yang berbeda. Tak heran jika banyak perceraian yang terjadi berpangkal dari masalah komunikasi pria dan wanita.

Pria menurut wanita enggan dikritik dan kurang sensitif. Sedangkan bagi pria, wanita itu cerewet dan pengatur. Pria kebanyakan bisa dengan mudah membaca peta dan memarkirkan mobil karena kecerdasan spasial mereka cenderung tinggi. Tapi bagi wanita tak terlalu butuh peta, dengan bertanya sana-sini lalu beberapa petunjuk, sudah pasti dengan mudah wanita menemukan tempat yang dituju.
Wanita memiliki daya pandang periferal (melingkar) hampir mencapai 180 derajat. Sedangkan pria hanya sanggup menatap lurus ke depan dalam jarak yang cukup jauh. Karena itu wanita sering heran mengapa pria sanggup melihat hal detil dalam jarak jauh sementara mereka sulit menemukan selai dalam kulkas. Wanita memiliki indera penciuman dan cita rasa yang tajam serta sanggup membedakan suara-suara, namun pria lebih mudah menebak darimana arah suara itu datang.
Pria juga cenderung mengabaikan masalah-masalah sepele dibandingkan wanita yang memperhatikan masalah sedetil-detilnya. Hal ini diungkapkan oleh Rustika Thamrin, psikolog di Rumah Sakit Hermina, Depok, ”Wanita senang banget diperhatikan untuk hal-hal detil, sedangkan bagi pria hal itu nggak begitu penting.”
Inilah yang sering menyebabkan pria dinilai tidak sensitif terhadap perasaan wanita. Padahal yang terjadi mereka tidak tahu hal itu penting. Indera wanita yang tinggi berharap pria bisa menangkap bahasa isyarat tubuh, lisan dan suara. Sedangkan pria kebanyakan memang sulit pembaca pikiran orang. Banyak pria yang mengeluh,seolah-olah mereka dipaksa jadi peramal pikiran wanita.
Tahukah anda, bahwa otak pria dan wanita berkembang dengan kekuatan, talenta dan kecakapan yang berbeda? Menurut penelitian di Denmark, sel otak pria 4 milyar lebih banyak dibandingkan dengan otak wanita. Sebagian besar lebih cepat menguasai bidang matematika, rancang bangun, kuis, dan pemecahan masalah. Sedangkan wanita memiliki corpus collosum semacam kabel penghubung antara otak kiri dan otak kanan yang lebih tebal sehingga mereka memiliki 30% sambungan di otak yang lebih banyak daripada pria. Inilah yang menyebabkan wanita lebih mudah memiliki kecakapan berbicara dan mampu melakukan berbagai aktivitas dalam satu waktu.Berbeda dengan pria yang hanya sanggup memusatkan perhatian pada satu kegiatan saja.

Pria si karet gelang
Pria, kata John Gray, ibarat karet gelang. Mereka memiliki siklus mendekat, menarik diri, kemudian mendekat lagi. Mereka pada satu titik akan menjauh dari wanita yang dicintainya, namun pada saatnya akan kembali mendekat. Kadang pria butuh sendiri untuk memulihkan dirinya. Banyak wanita yang menyalahartikan si pria sudah tidak mencintainya lagi.
 
Pria mulai merasakan kebutuhan akan kemandirian dan kebebasan setelah memuaskan kebutuhan mereka akan kehangatan pasangan. Biasanya pria akan menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri, ke dalam “gua”-nya, seperti main game, mengubah-ubah saluran televisi, menonton pertandingan olahraga, menonton berita, membaca koran tanpa ingin diusik. Saat menarik diri inilah wanita merasa panik dan menganggap ada yang salah dengan hubungan mereka.
 
Mengatasi stress antara pria dan wanita juga berbeda. Pria langsung masuk ke dalam “gua”-nya, menyendiri di sana. Sedangkan bagi wanita jika ia terkena masalah akan berbicara dan berbagi. Lega sudah dada wanita jika sudah bercerita, otomatis sebagian besar masalah sudah selesai.Jika pria mengalami masalah, wanita menyodorkan dirinya untuk menjadi teman saat sedih dan susah. Justru si pria akan semakin jauh masuk ke dalam “gua”-nya. Hal ini kerap kali memicu pertengkaran.
“Kalau melihat persoalan yang berkecamuk dalam diri suami, istri merasa kok saya tidak berguna ya sebagai istri. Wah saya bukan pendamping yang baik. Suami punya persoalan kok saya tidak dijadikan tempat mencurahkan,” kata Rustika menirukan keluhan-keluhan wanita. Jika sang pria tidak mengkomunikasikan mengapa ia harus punya waktu sendirian untuk dirinya, maka sang istri akan salah paham.

Berdamai dengan pria
Mau tahu resep agar kita bisa berdamai dengan kaum Adam ini? Perlakukanlah mereka seperti pria dan mereka akan memberi lebih banyak. Pria biasanya enggan dikoreksi dan digurui, jika kita melakukan hal itu maka pria akan mengganggap perasaannya kalah penting dengan kesempurnaan yang dituntut wanita. Pria ternyata memiliki keinginan yang besar untuk diterima. Jika wanita menerima maka pria akan lebih mudah mendengarkan. Sebaliknya jika wanita menuntut pria untuk mendengar lebih dulu, pria akan merasa tertolak

Menurut Rustika, wanita jangan menganggap pria dapat mengerti keinginannya tanpa diberitahu. Pria kurang peka dalam hal ini. Kalau wanita tidak minta dukungan, pria merasa ia sudah cukup banyak memberi. Wanita sering repot dengan perasaannya sendiri dan bertanya-tanya mengapa si pria tak kunjung mengerti maksud hatinya. Maka, ungkapkanlah keinginan anda.
1309365668176027581
“Jika wanita minta bantuan pada suami, jangan dengan kata-kata sengit,karena jika merasa tidak dihargai dia akan menolak. Begitupun jika kita menjelaskan panjang lebar mengapa suami harus membantu kita malah terkesan istri tidak mempercayainya lagi. Jadi, bilang saja tolong, tanpa harus meyakinkan suami,” anjur Rustika.
Hal mendasar bagi pria adalah ia menjadi suami yang paling dibanggakan. Nah, tugas wanitalah yang harus menyuntikkan “vitamin pahlawan” dalam diri pria sesuai kebutuhan mereka. Pujilah dan hargailah kemampuannya. Hubungan ini akan berlangsung timbal balik. Suami akan lebih mudah menerima dan mendengarkan istrinya,lanjutnya.
Jika suami sedang berada dalam “gua”-nya, coba sentuh tangannya. Katakan apakah ia ingin menyendiri dan bercerita ketika ia ingin. Jika ya, maka bersenang-senanglah. Manjakan diri dengan bertemu dengan teman wanita lain, pergi ke salon atau malah berbelanja kebutuhan keluarga tanpa ada rasa bersalah telah meninggalkan suami di rumah sendirian. Saat pria menyendiri justru memberi ruang buat wanita untuk lebih mudah bersosialisasi.

Jangan berkorban dengan harapan pria juga akan berkorban. Pria tidak suka menebak perasaan wanita dan tidak menyadari detil-detil yang memicu permasalahan rumah tangga. Pria akan menganggap, jika wanita tidak mengungkapkan maka tidak ada masalah. Komunikasi tidak berjalan lancar jika ada satu pihak yang merasa berkorban. Rustika menyarankan, tak ada salahnya bagi wanita untuk asertif dengan mengungkapkan keinginannya dengan cara yang dapat diterimanya.

(tulisan pernah dimuat di Majalah UMMI) 

Dari rferensi diatas ....kira sudah dapat ilmu baru belum??? kayaknya udah deh...heheheh jadi sedikit terbuka hati dan pikiran , BELAJAR MEMAHAMI BAHASA CINTA MEMANG TIDAK MUDAH, TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN, BAHASA CINTA MEMANG UNIK, DAN SETIAP ORANG PUNYA CARA TERSENDIRI UNTUK MENGUNGKAPKANNYA....^_^, 
Pastinya Rumah Tangga adalah lautan luas yang haru diarungi bersama dengan segala halangan, rintangan, ombak maupun badainya, karena dengan dengan ombak dan badailah akan menempa jadi pelaut yang tangguh, begitupula jika kita mampu melewati ombak dan badai dalam rumah tangga secara bersama2, dengan perasaan untuk terus coba memahami dan mengerti pasangan kita , tanpa mengedepankan emosi dan egoisme maka kita akan mampu mengarunginya dengan selamat....hmmmm tapi bisa gak ya???? karena terkadang kalo hati ini udah keeesseeelll banget suka lupa sama yang namaya SABAR, MEMAHAMI DAN MENGERTI....heheheheheh...tapi tetep harus usaha dan berusaha semampu yang kita bisa dan harus pasti bisa , dan yang paling penting adalah 
Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah itu kepada sang pemilik masalah, Allah SWT. Pasangkan rasa baik sangka kepada Allah SWT. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi, dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan. Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata. Insya Allah.

hmmmm ....SEMANGAT...SEMANGAT.....SEMANGAT...... SAKINAH, MAWADDAH, WAROHMAH...TERWUJUD BAITI JANNATI .....^____________________^

KKerja lagiii yuuuuuukkkkkkkkkkkk.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I have a TX or a RX error code. What can I do?

Cara Reset Default Modem Huawei Model E960 Wireless Gateway

Istighfar